Sabtu, 28 Desember 2013

Candi Muara Takus di Tanah Melayu

Tanah melayu yang kental dengan nilai Islam, ternyata punya peninggalan candi Budha. Jadi sebelum Islam datang ke tanah melayu, agama budha yang lebih dahulu menyebar. Hal ini dibuktikan adanya Candi Muara Takus
yang dibangun antara abad ke empat atau ke tujuh (informasi tidak akurat, yang jelas sudah lama sekali). Candi Muara Takus adalah salah satu bukti masa keemasan kekuasaan Kerajaan Sriwijaya. Candi Muara Takus merupakan satu-satunya candi yang ada di Riau.
Candi Muara Takus ditemukan oleh arkeolog Belanda bernama  Cornel de Groot pada tahun 1860. Dia meneliti semua bangunan di area Candi Muara Takus, mulai dari ukuran sampai jumlah candi di area tersebut. Dari hasil penelitiannya, terdapat 4 bangunan candi, yaitu : Candi Tuo, Candi Mahligai stupa, Candi Palangka, Candi Bungsu. 
Dimana letak Candi Muara Takus ?
Candi Muara Takus terletak  di desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar dengan jarak135 km dari Pekanbaru, ibukota Propinsi Riau. Desa Muara Takus memiliki bangunan bata terbesar di Sumatera ditemukan di hutan terpencil. Namun sayangnya akses transportasi wisatawan ke lokasi candi sangat memprihatinkan. Untuk sampai ke lokasi Candi Muara Takus, para wisatawan disarankan menggunakan motor dengan biaya Rp 30.000,- sampai dengan Rp 50.000,-. Tiket masuk ke lokasi Candi Muara Takus Rp 4.000,- sampai Rp 5.000,-. Padahal banyak peminat wisatawan lokal maupun mancanegara yang melancong ke Candi Muara Takus. Menurut salah satu wisatawan yang berkunjung ke sana, fasilitas Candi Muara Takus belum dikelola secara profesional oleh pemerintah setempat, salah satunya belum disediakan pemandu wisata yang mengerti seluk beluk Candi Muara Takus. Candi Muara Takus masih dikelola oleh masyarakat setempat dengan seadanya.

Diharapkan Pemerintah Kabupaten Kampar peduli dan memperhatikan transportasi, penyediaan pemandu wisata dan penginapan layak di sekitar Candi Muara Takus. Jika transportasi lancar, maka para wisatawan pun mudah berkunjung ke sana. Untuk pemandu wisata, pemerintah setempat dapat merekrut masyarakat di sekitar Candi Muara Takus, kemudian di training untuk penyeragaman pengetahuan sejarah Candi Muara Takus. Jika aset sejarah diperhatikan, maka akan turut memajukan perekonomian masyarakat di sekitar Muara Takus.

Sumber :  internet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar